flatnews

Mobil Listrik ITS Bermasalah dengan Polisi Tidur


 Mobil Listrik ITS Bermasalah dengan Polisi Tidur

Mobil Listrik ITS Bermasalah dengan Polisi Tidur

Sebanyak 17 orang anggota ITS Solar Car Racing Team mengikuti perjalanan mobil listrik Widya Wahana V menempuh uji coba touring Jawa-Bali. Touring sejauh sekitar 1200 kilometer dilakukan untuk mengukur performa mobil bertenaga surya itu sebelum disertakan dalam World Solar Challenge 2015 di Australia, Oktober mendatang.

“Kami sesekali berhenti untuk melakukan reparasi akibat kendala teknis,” kata Aufar Nugraha, Manajer ITS Solar Car Racing Team dalam beberapa wawancara yang dilakukan Rabu 19 Agustus 2015 dan Kamis 20 Agustus 2015.

Aufar ditemui di Gedung Riset Mobil Listrik ITS Rabu pagi, 19 Agustus 2015, ketika Widya Wahana V tiba di Kota Surabaya setelah start dari Jakarta pada Senin 17 Agustus 2015. Dia kemudian dihubungi kembali pada Kamis ketika bersama timnya sudah melanjutkan perjalanan menuju Kota Denpasar, Bali. “Maaf, untuk detil repairing-nya seperti apa, tim saya tidak bisa kasih tahu,” katanya saat itu.

Yang jelas, Aufar menambahkan, sebanyak 17 anggota tim pendamping setia mengawal jalannya touring lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan mobil. Anggota tersebut terdiri dari mahasiswa jurusan mesin, elektro, teknik fisika, industri, dan mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

“Kesulitan lebih ke teknis karena mobil yang kami desain bukan untuk jalanan Indonesia,” kata Aufar lagi membatasi informasi yang bisa dibaginya. “Kami desain bodi ceper sehingga banyak masalah muncul ketika melewati jalan bergelombang dan polisi tidur.”

Sementara itu, Reza Akbar, anggota tim yang ditugaskan berada di balik kemudi Widya Wahana V mengungkapkan perbedaan mengendarai mobil listrik bertenaga surya itu dengan mobil umumnya. Menurutnya, kokpit Widya Wahana V lebih panas karena tuntutan aerodinamis yang tinggi selain juga efisiensi bahan bakar.

“Ventilasinya kecil, tidak ber-AC dan tidak boleh membuka kaca mobil karena  nanti tidak aerodinamis,” kata Reza. Dia menambahkan, “Kami juga harus menahan diri dengan melaju pelan-pelan di jalan bergelombang karena statusnya masih uji coba.”

Widya Wahana V dipersiapkan sebagai satu-satunya peserta asal Indonesia di World Solar Challenge 2015 Oktober mendatang. Mobil dengan aksen biru dan kuning diantara panel surya yang membalut hampir di sekujur sekujur tubuhnya itu akan berlomba di trek sejauh 3000 kilometer dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Autralia Selatan).

Tantangannya adalah bagaimana mobil mampu menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal enam hari dengan perjalanan setiap hari maksimal sembilan jam. Aufar dkk akan bersaing melawan tim-tim dari perguruan tinggi di dunia.

Widya Wahana V menggunakan mono cristalline silicon solar cells 1035 watt dengan kerangka mobil semi monocoque poly-propane honeycom terbuat dari bahan serat karbon. Tenaganya berasal dari dua brushless hub motor dan baterai jenis lithium ion kapasitas 97,2 Volt DC 15 KwH. Sekali isi baterai, cukup untuk menempuh jarak sejauh 700 kilometer dengan kecepatan maksimum 130 kilometer per jam dan kecepatan rata-rata 90 km/jam.

"Harapannya kami bisa mendapat banyak bahan evaluasi (dari touring) sehingga mobil kami bisa lebih siap, selain juga memperkenalkan mobil ini ke masyarakat,” kata Aufar.

KANZA TAMARINDORA
Mobil Listrik ITS Bermasalah dengan Polisi Tidur

Related

Teknologi 3429284833879788964

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Popular

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item